Englitgeek

That's great to have a support system, friends in time of need, friends in time of struggle.  I used to doubt the need of friends, doubt in their usefulness to my future. I used to be a lone wolf, befriending only a few. But we need someone to talk to, indeed we need. Having friends is nice. Being more social is nice, but still, I cannot stand crowds, yet having some friends is what I start to enjoy.

Pernahkah kamu merasa dipojokkan? Atau dipaksa melakukan sesuatu yang tidak kamu suka? Well, beberapa waktu lalu saya mengalaminya sendiri. Seseorang menyuruh saya untuk melakukan sesuatu yang tidak saya kehendaki, sesuatu yang mungkin akan mempermalukan saya, sesuatu yang sebenarnya tidak merugikan maupun menguntungkan kalau saya lakukan. Orang ini lebih besar dari saya, lebih punya power. Lalu, apa yang saya lakukan? Saya hanya diam dan menggelengkan kepala. Saya menolak meskipun dia bersikukuh menyuruh saya menurut. Memang dia lebih besar, lebih hebat, lebih punya power. Tapi apakah harus saya menyerahkan kehendak bebas saya padanya? Pada kemauannya yang egois, pada kehendaknya yang jelas-jelas tidak menghormati keputusan saya? Tidak... Karena prinsip saya adalah menjadi diri saya sendiri, mengambil keputusan dengan pikiran saya sendiri, selama hal yang saya lakukan tidak merugikan orang lain... Akhir kata. "Don't let anyone robs your free will"

Masa pengenalan lingkungan sekolah terbaik selama ini. Lelah, benar-benar lelah. Kalau dipikir memang melelahkan, tapi juga  worth it karena acara berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Banyak kekurangan memang, ada ketidaksiapan juga. Tapi semua bisa teratasi dan berjalan baik. Semoga berkesan bagi semuanya. Dengan terlibat sebagai PIC kelompok Yodhapati (yang hari itu juara pertama) memberikan kesenangan tersendiri bagi saya, ya meskipun anak-anak kadang sulit diatur, tapi kemenangan mereka sangat membanggakan. Selain itu, saya juga terlibat sebagai PIC salah satu games, "Siapa yang terpanjang?", yang menocok perut saat anak-anak berlomba-lomba melepas baju mereka untuk dibuat rangkaian dan sekreatif mungkin bergandengan, saling memegang kaki teman kelompoknya untuk menjadi kelompok terpanjang. Berkat bantuan dari Coach Ferry, acara bisa berjalan kondusif. Keterlibatan saya di lomba menendang bola ke mistar, saya rasa cukup menantang, karena anak-anak kadang rusuh dan ber

Lelah... mungkin kelihatannya tidak melakukan banyak, tapi saya sulit untuk berada di tengah keramaian. Entah kenapa, tapi memang begitu. Ditambah lagi banyak ini dan itu yang belum dipersiapkan, yang menjadi PR sendiri di hari itu. Menyebalkan memang, tapi berkat kerjasama semuanya bisa teratasi. Yang saya lakukan hari ini berkutat dengan penerimaan orang tua murid; murid-murid pindahan lebih tepatnya. Kemudian saya juga membantu yang lain seperti menyediakan bola untuk games saat gathering anak-aknak baru. Saya juga mencetak daftar hadir dan lain-lain sebelum kegiatan berlangsung. Jika bisa mengulang, saya ingin mempersiapkan daftar hadir sehari sebelumnya, karena data yang dikirim pun baru saya terima malam harinya, saya akan memfollow up data sebelumnya, meskipun data yang saya terima sebelumnya juga sudah cukup lengkap. Demikian saya refleksikan hari ini. Berkat semuanya acara berjalan cukup lancar. Memang melelahkan, tapi semua berjalan baik.

 Banyak kejadian terjadi di luar kehendak kita, di luar kemampuan kita... Orang tua bilang untuk bersabar dan terus berusaha, pasti ada jalan keluar dan itu BENAR. Seperti yang baru saja keluarga saya alami, seakan semua pintu tertutup di hadapan kami. Tapi hidup tetap berjalan, tidak ada gunanya berlarut dalam kesedihan, tidak ada gunanya mengasihani diri. Tetaplah berusaha, selama masih ada nafas, masih ada jalan dan berjuta kemungkinan

"Hidup itu melelahkan, apalagi problematikanya. Hidup penuh tantangan, penuh kesulitan. Tapi semua harus dijalani"   Kesulitan kadang datang di"waktu" yang tepat, saat semua terasa sempurna, saat semua berjalan lancar-lancar saja. Hari yang biasa bisa terasa melelahkan, menyebalkan, menjengkelkan saat masalah datang, belum lagi bila lingkungan tidak mendukung. Lalu? Harus apa?   Berhenti bukan opsi, apalagi sedih. Rejeki bisa datang kapan saja, darimana saja, dan dalam bentuk apa saja. Jadi  jangan menyerah. Selama kamu sekalian belum menyerah, maka ini bukanlah akhir. Tetap semangat menjalani apa yang ada, tetap berjuang meraih yang lebih baik.

          Kurikulum Merdeka dipandang sebagai "barang baru" dan mungkin masih asing bagi sebagian guru. Untuk itu, guru dituntut untuk berubah, untuk belajar dan memperbaiki diri. Dalam kurikulum Merdeka, guru diberi kebebasan untuk: menyusun materi pembelajaran sesuai kemampuan siswa didikannya, dan menerapkan metode ajar sesuai kemampuan siswa didikannya.          Karena itu, sekolah perlu mempersiapkan: 1. KOSP: Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang memuat seluruh rencana proses belajar 2. ATP: Alur Tujuan Pembelajaran yang memuat alur pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 3. Bahan ajar yang sesuai dengan kemampuan siswa didikannya.          Semuanya itu dilakukan untuk menciptakan Pelajar berjiwa Pancasila yang: 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia 2. Berkebinekaan global 3. Bergotong royong 4. Kreatif 5. Bernalar kritis 6. Mandiri          Satu lagi petuah yang patut dicatat dari IHT kemarin adalah bahwa kita harus siap menggnti