Apa Yang Harus Dibersihkan


Masih ingat postingan saya sebelumnya tentang kita adalah bawang? Bagaimana? Sudahkah anda menemukan akar masalah anda? Nilai apakah yang menyesatkan anda? Atau apakah anda masih mencari-cari? Untuk yang sudah berhasil, selamat, anda sekalian sekarang lebih mengenali diri anda. Untuk yang masih belum menemukannya, sebaiknya anda sekalian merenung lebih dalam untuk menemukannya.
Baiklah, di postingan kali ini, untuk menyambung postingan kemarin, saya akan membahas beberapa nilai "sampah", seperti yang dijelaskan oleh Mark Manson dalam bukunya, "Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat". Nilai-nilai keliru itu menyangkut:


1. Kenikmatan
Ya, siapa sih yang tidak mau mendapat kenikmatan atau kebahagiaan? Tapi, tahukah anda bahwa mengejar kenikmatan, menurut Mark Manson, adalah sebuah kesalahan? Mungkin sebagian dari anda terkejut, bagaimana bisa mengejar kebahagiaan adalah kesalahan. Biarkan saya memberi contoh, yang menyambung dari contoh di postingan sebelumnya. Taruh kata anda akan mendapatkan pujian, yang membahagiakan,  dan anda mengejar pujian itu sebagai afirmasi kebahagiaan anda. Bukankah itu salah? Kebahagiaan yang didapat dari orang lain adalah kesalahannya. Daripada menganut nilai tersebut, bukankah lebih baik menganut nilai kebahagiaan dari mendapat nilai baik berarti anda lebih baik dari sebelumnya?


2. Kesuksesan material
Berapa banyak dari kita yang menganut paham bahwa semakin kaya kita, semakin baik? Hampir semua orang dewasa ini berpikiran begitu, namun itu juga adalah nilai yang dangkal untuk mengukur diri kita. Jelas, bila anda menjunjung tinggi bahwa kekayaan atau kesuksesan adalah segalanya, anda akan, hampir pasti, memandang rendah nilai-nilai lain seperti kejujuran, kasih sayang, bahkan rasionalitas. Biar saya beri contoh. Misalnya anda adalah sesorang yang memandang kesuksesan dari tingginya jabatan, yang notabene membawa lebih banyak uang ke kantong anda, bisa jadi anda akan menjadi seorang penjilat yang hanya mengiya-iyakan saja perintah atasan tanpa memikirkan dampaknya bagi orang sekitar, atau mungkin bisa saja anda menghalalkan segala cara, meskipun tidak bermoral, untuk membuat anda baik di mata atasan anda. Dengan begitu, bukankah anda menjadi orang yang rendah?


3. Menjadi selalu benar
Pernahkah anda ingin merasa benar, namun nyatanya tindakan/kata-kata/jawaban anda keliru? Ya, mempertahankan nilai ingin selalu benar nyatanya membuat kita anti kritik. Ya bagaimana mau dikritik? Kita sendiri berpikir bahwa kita selalu benar. Dengan bertahan pada nilai ini, saya yakin bahwa anda akan mandeg dan tidak berkembang, karena bagaimanpun, kritik diperlukan untuk membangun pribadi lebih baik lagi.


4. Tetap Positif
Berapa banyak diantara anda semua yang pernah mendengar anjuran untuk selalu bersikap positif di segala masalah? Anjuran yang terdengar masuk akal, namun, menurut buku "Sebuah Seni Untuk Bersikap Bersikap Bodo Amat" menjadi positif tidak selamanya baik. Mengapa? Dengan (memaksa) menjadi positif, kita secara tidak sadar meniadakan emosi kita terhadap sesuatu. Kalau istilah saya, kita membohongi diri sendiri dengan berusaha meyakinkan pikiran kita bahwa semua baik-baik saja. Justru membohongi diri inilah yang tidak sehat untuk perkembangan psikologi kita yang akhirnya bisa membuat kita tumpul untuk mengenali emosi dan diri kita sendiri.

Nah, itulah 4 nilai payah yang dewasa ini menjadi panutan sebagian besar orang. Bisa dilihat sendiri, bahwa keempat nilai ini, bukannya memberi makna pada hidup, malahan dapat merusak hidup kita sendiri. Jadi, mulailah ganti nilai yang kamu anut dengan yang baru dan lebih bermakna.

Comments

  1. Kebahagiaan yang di dapat dari orang lain adalah kesalahan, menarik sekali

    ReplyDelete
  2. Dan nilai yang perlu dianut adalah nilai yang mencerminkan kenyataan, membangun secara sosial dan masih dalam kontrol kita.

    ReplyDelete
  3. Betul, menjadi terlalu positif juga tidak baik

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Temu Kangen

Ganti Fokus Yuk

Listen to Your Heart