Microsoft Training

 


 

Kembali lagi nih dengan pelatihan Microsoft. Setelah sebelumnya kita belajar menggunakan PowerApps dipandu oleh Bapak Yandri Soeyono, pada Selasa lalu, kami kembali belajar penggunaan PowerApps dengan tujuan yang berbeda. Sebelumnya, kami membuat aplikasi semacam absensi dengan PowerApps, dan pada pertemuan Selasa lalu, kami mempelajari penggunaan PowerApps untuk membuat aplikasi Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Nah, pelatihan kali ini dipandu oleh Bapak Roma Rampen dari Sekolah Pelita Harapan.

3 hal baru yang saya dapati adalah penggunaan PowerApps yang ternyata sangat beragam dan ini tentunya menuntut kita untuk lebih mengeksplor aplikasi ini, ditambah lagi banyaknya ikon yang ada di PowerApps beserta kegunaannya yang berbeda-beda. Pada pelatihan hari Selasa ini, dijelaskan lebih banyak penggunaan masing-masing ikon oleh Bapak Roma Rampen. Kemudian, seperti sudah saya coba kemarin, membuat aplikasi dengan PowerApps bisa dibilang cukup mudah, karena tidak membutuhkan kemampuan coding yang rumit.

2 hal yang bisa ditiru antara lain kemauan untuk mengeksplor aplikasi baru ini, terlihat pemateri sangat siap dan terampil menandakan bahwa beliau rajin mencoba mengoperasikan PowerApps ini. Yang kedua adalah penyampaian beliau yang relatif pelan, membuat audiens yang juga mencoba mempraktikkan PowerApps tidak ketinggalan langkah-langkahnya. Hal ini penting untuk memastikan semua peserta bisa mengoperasikan PowerApps dengan benar.

1 hal yang akan saya lakukan adalah mencoba membuat aplikasi lain menggunakan PowerApps ini, sekalian mengeksplor apa-apa saja yang ada dalam aplikasi tersebut. Hal ini saya lakukan supaya saya bisa lebih ahli dalam menggunakan aplikasi ini. Saya rasa sekian yang bisa saya refleksikan dari pelatihan hari Selasa. Terima kasih sudah membaca. Have a nice day

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Temu Kangen

Image
        "Temu Kangen" mungkin menjadi judul paling tepat untuk postingan ini ya. Malam kemarin menjadi malam yang spesial, Bu Capri dan Pak Esa, suaminya, datang ke Pati, mampir karena kebetulan beliau ada acara di luar kota. Seperti dulu, Bu Capri ini punya aura yang membuat setiap permintaannya sulit ditolak, hehe. Seketika chatting masuk di grup kami, meminta kami kumpul, seketika itu juga kami berkumpul. Agak tidak enak sih, karena datang terlambat sehabis ke Gereja, takut mendapat "Hmmmm" seperti dulu, eh tapi ternyata tidak di "Hmm” hehe. Sempat paranoid dulu 😆.     Seperti yang sudah-sudah, Bu Capri memang gudangnya cerita dan pengalaman. Ada saja topik yang beliau punya. Obrolan mengalir saja terus sampai jam sembilan malam. Tidak terasa ya. Bagi saya, kemarin adalah malam yang menyenangkan, bukan karena makan-makannya sih, tapi karena kebersamaannya. Jadi ingat tahun lalu, tahun yang bittersweet untuk saya, yang penuh momen seperti ini. Memang b
Read more

Ganti Fokus Yuk

Image
Redirect yourself. Mengarahkan ulang dirimu.         Yes , kata-kata di atas adalah pelajaran yang saya dapatkan setelah membaca bab pertama dari "The Subtle Art of Not Giving A F*ck" atau yang diterjemahkan sebagai "Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat" karya Mark Manson. Dalam bab pertama ini dibahas bagaimana kita sebagai manusia terlalu memperdulikan banyak hal, terlalu overthinking , dan tidak mau menerima apa yang kita punya. Terlebih lagi, kemajuan teknologi memperparah kondisi ini dengan menjejali kita dengan berbagai informasi-informasi yang sebenarnya tidak penting dan malah memperparah overthinking kita yang pada dasarnya sudah mengganggu dan menyita perhatian kita yang di buku ini disebut sebagai "Lingkaran Setan"           Lalu bagaimana caranya untuk terbebas dari "Lingkaran Setan" itu? Yep , seperti judul bukunya, bersikaplah bodo amat 😂 Seni #1. Masa bodoh dengan hal-hal yang tidak penting.             Ups, pertama kita samakan
Read more