Belajar dari Singapore Intercultural School

 

    Hari ini, bersama dengan Ibu Capri Anjaya, kami, rombongan guru SPSS jalan-jalan ke Semarang. Perjalanan dimulai pukul 5 dari Pati. Saya pribadi harus bangun pagi sekali dan mengantuk, bahkan sempat tidur di perjalanan. Singkat cerita, setelah kami menjemut Bu Capri kami langsung berangkat ke Singapore Intercultural School di daerah Bukit Candi.
    Sekolah yang besar dan tidak seperti sekolah kebanyakan yang pernah saya lihat, karena hiasan dinding, bahkan karya siswa yang ditempel disetiap ruangan menggunakan Bahasa Inggris. Yang paling menarik hati saya ya memang dekorasinya yang benar-benar hidup. Setiap ruang kelas serasa mempunyai karakter tersendiri, ditambah lagi fasilitas yang terbilang lengkap menjadikan pengalaman berkunjung ke SIS sangat berkesan bagi saya.
    Kemudian, saya juga menyukai suasananya, tempatnya asri dan banyak lahan hijaunya, di halaman dan di sekitar area lapangan basket yang berbeda dari sekolah kami, ya meskipun sekolah kami juga memiliki taman, tapi vibe atau kesan yang ditimbulkan ke saya agak berbeda. 
    Lalu, yang juga menarik perhatian saya adalah multi purpose hall yang dimiliki SIS mengingatkan saya dengan aula SMA 2 Pati. Saya yang alumni SMA 2 Pati merasa sedikit nostalgia dengan tatanan multi purpose hall SIS. Tatanannya hampir sama, mungkin yang membedakan adalah luasnya dan fasilitas kedap suaranya. Saya lihat di dinding-dinding sana dipasangi semacam peredam suara.
    Hal yang bisa dipelajari dari kunjungan ini tentu saja, dari sharing dengan pihak SIS adalah bagaimana sikap siswa perlu dibina sejak dini, karena menurut penuturan mereka, siswa SD mereka, terutama yang kelas kecil, lebih ditekankan pelajaran sikap dan budi pekerti ketimbang pengetahuan, dan itu menurut saya sangat penting bagi siswa untuk bisa menyadari dan lebih menghargai sesama teman dan guru pengajar di sekolah, karena jujur saja, sekolah kami agak tertinggal di bagian itu. Setelah sesi sharing, yang akan saya terapkan adalah pengencangan akhlak siswa, terutama yang kelas 7 supaya bisa lebih baik daripada kakak-kakak kelasnya.
    Mungkin segitu saja untuk cerita ke SIS (Singapore Intercultural School). Overall, saya sangat terkesan dengan sekolah ini, mulai dari fasilitasnya dan cara mendidik siswanya.

Comments

  1. Bisa di contoh untuk kelas kita ya pak, apalagi soal budi pekertinya

    ReplyDelete
  2. Kalau teori gampang ya pak bisa dipelajari dari mana pun, tapi kalau budaya yang baik dan karakter itu yang harus ditanamkan kuat, semoga kita bisa seperrti itu ya pak

    ReplyDelete
  3. Kalau sekolah kita ada hall bisa konser kita pak hehehe. Semoga kedepannya terfasilitasi

    ReplyDelete
  4. Jadi banyak inspirasi dari tempat ini

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Temu Kangen

Ganti Fokus Yuk

Listen to Your Heart