Posts

Showing posts from August, 2022

Refleksi Event Kemerdekaan

Banyak yang harus disiapkan dan banyak yang harus dikerjakan. Acara 17-an tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini lebih matang persiapan kami, meski dari segi kostum upacara, mungkin tidak seperti sekolah pada umumnya yang berkesan formal. Event kali ini berkesan sporty, cocok dengan ciri khas sekolah yang adalah sekolah bola. Di event kali ini, saya membantu sebagai seksi perlengkapan bersama Bapak Rozzaq Perencanaan sebenarnya sudah lumayan baik dan matang. Hanya saja keterlambatan pembelian ini dan itu sempat terjadi karena dana lomba yang terlambat "cair". Selain dari pada itu, saya rasa seksi perlengkapan sudah bekerja dengan baik dan maksimal. Untuk ke depannya, mungkin bisa lebih cepat untuk dana "cair" jadi akan lebih mudah untuk berbelanja kebutuhan lombanya.  Kemudian, untuk lomba, lomba terkesan lebih "garing" dari sebelumnya, mungkin karena tidak banyak main basah-basahan dan lingkupnya yang hanya diseputar sekolah saja, tidak

Kebersamaan

"Manusia adalah mahluk sosial" Istilah lama yang kini saya akui kebenarannya.  "Penyendiri", "pendiam", "anti-sosial" Sebutan-sebutan yang akrab di telinga saya. Sejak kuliah, SMA bahkan, saya lebih sering berkutat dengan dunia saya yang sempit. Lingkungan sekolah dan keluarga, lingkungan kuliah dan kamar kos.  Saya memang tidak tertarik untuk menjadi sosial. Tidak pas bagi saya. Kadang merasa ingin keluar dari zona nyaman, tapi apa daya? Label yang sudah melekat pada diri saya membuat yang lain menjauhi saya karena dianggap kurang asik. Niatan berubah saya batalkan... Memang bagi saya lebih enak sendirian, kemana-mana sendiri, kadang berdua atau dalam kelompok kecil. Tapi untuk pesta dan hura-hura, saya anti sekali. Orang yang mengerti hanya sedikit. Saya selalu membatasi diri saya, sadar tidak sadar, dengan tembok yang tinggi. Tapi... minggu ini benar-benar menarik. Untuk pertama kalinya, saya menikmati momen bersama para kolega, para guru, dan

Darurat Belajar

    Tidak bisa di pungkiri kalau pandemi merusak hampir seluruh sektor kehidupan, mulai dari ekonomi yang menurun drastis, kesehatan yang sudah pasti terancam, bahkan pendidikan. Hari ini saya bertemu kembali dengan seorang anak les saya, dia meminta saya mengajari adiknya yang duduk di kelas 5 SD. Pertemuan yang menyenangkan, apalagi tahu bahwa dia sudah lulus SMP dan tengah melanjutkan studinya di SMK.     Singkat cerita, saya mengiyakan tawarannya. Adiknya sudah mengenal saya, tapi mungkin masih malu-malu. Saat les, betapa terkejutnya saya saat tahu bahwa si adik bahkan bingung saat membaca kalimat Bahasa Inggris sederhana. Kalimat dengan kosakata yang seharusnya sudah diketahui saat kelas 2 SD. Sangat disayangkan... apalagi dia duduk di kelas 5 SD, kelas yang menurut saya berada di level tinggi (dalam derajat SD).     Saya berusaha mengajarinya perlahan karena memang si anak kesulitan menangkap maksud dan materi dari saya. Akhirnya kami hanya sebatas mengerjakan PR si anak pada har