Kebersamaan

"Manusia adalah mahluk sosial"
Istilah lama yang kini saya akui kebenarannya. 

"Penyendiri", "pendiam", "anti-sosial"

Sebutan-sebutan yang akrab di telinga saya. Sejak kuliah, SMA bahkan, saya lebih sering berkutat dengan dunia saya yang sempit. Lingkungan sekolah dan keluarga, lingkungan kuliah dan kamar kos. 

Saya memang tidak tertarik untuk menjadi sosial. Tidak pas bagi saya. Kadang merasa ingin keluar dari zona nyaman, tapi apa daya? Label yang sudah melekat pada diri saya membuat yang lain menjauhi saya karena dianggap kurang asik. Niatan berubah saya batalkan...

Memang bagi saya lebih enak sendirian, kemana-mana sendiri, kadang berdua atau dalam kelompok kecil. Tapi untuk pesta dan hura-hura, saya anti sekali. Orang yang mengerti hanya sedikit. Saya selalu membatasi diri saya, sadar tidak sadar, dengan tembok yang tinggi.

Tapi... minggu ini benar-benar menarik. Untuk pertama kalinya, saya menikmati momen bersama para kolega, para guru, dan rekan mengajar. Hal itu mengejutkan saya, jujur saja, saya tidak mengira saya akan seterbuka itu. Bersama itu menyenangkan... mungkin karena kita senasib sepenanggungan... 

Comments

  1. Menarik ternyata sapi dan ayam pun seolah-olah menyuarakan kebersamaan kita waktu ituπŸ˜…

    ReplyDelete
  2. itulah enaknya punya teman banyak mas .. diambil positifnya

    ReplyDelete
  3. Wah agendakan lagi, seru seruan sharing cerita, itu bentuk belajar juga bukan?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Temu Kangen

Ganti Fokus Yuk

Mudik