Kebahagiaan Bersumber dari Masalah

        Kebahagiaan. Siapa sih yang tidak mau bahagia? Pasti semuanya, tidak terkecuali anda dan saya, mau untuk menjadi bahagia. Bayangkan saja, punya hidup yang nyaman, mau apa tinggal tunjuk, mau pergi ke mana tinggal pergi. Ya, sungguh kehidupan yang bebas, namun sekaligus terdengar seperti dongeng zaman kerajaan, di mana kita adalah raja atau ratunya. Tapi, hidup tidak seperti itu. Sayang sekali, tapi begitulah kenyataannya. Hidup selalu punya banyak masalah, hidup seakan selalu "kreatif" dalam menyajikan masalah. 

        Nah, seperti hari-hari sebelumnya, saya masih membaca buku "Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat" dan sampailah saya di bab kedua yang mengangkat tema bahwa kebahagiaan adalah sebuah masalah. Lho, kenapa begitu? Pasti banyak yang bertanya-tanya, bagaimana bisa kebahagiaan dipandang sebagai masalah? Nah, masalahnya di sini adalah, kebahagiaan seringkali tumbuh dan membuat kita terlena dan pada akhirnya membentuk zona nyaman atau comfort zone bagi diri kita. 

      Maksud dari penulis, Mark Manson, yang merupakan masalah bukan kebahagiaannya, tetapi comfort zone yang menjadi buah dari kebahagiaan itu sendiri. Sering sekali kita menyangkal adanya permasalahan hidup kita, memilih untuk menjauhi masalah, atau bahkan, yang terparah, bertindak seolah-olah paling tersakiti dan menyalahkan orang lain, alih-alih berubah dan berkembang. Menurut buku ini, dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, kita mungkin akan menikmati kebahagiaan semu, kebahagiaan sementara. Sebagai contoh, dengan menghindari masalah dengan tidak mendebat rekan yang toxic dan bossy, kita mungkin akan merasa damai untuk sementara waktu, namun berapa lama itu akan bertahan? Yes. Tidak akan bertahan selamanya, kan.

        Lalu bagaimana? Apa yang harus kita lakukan kalau-kalau bertemu masalah? Ya, jawabannya cuma satu, HADAPI. Betapapun beratnya, kita harus terlibat secara aktif saat berhadapan dengan masalah. Dan pengalaman menghadapi masalah sudah jelas bukan pengalaman yang menyenangkan. Kesenangan terlibat saat anda memutuskan untuk menegur rekan toxic anda bukan? Malahan, justru anda mungkin didamprat karena sudah berani menegurnya. Tapi, dibalik ketidaknyamanan itu, percayalah, bahwa anda mungkin tidak akan diganggu lagi oleh rekan anda tadi, atau setidaknya anda mendapat sedikit rasa hormatnya.

        Dengan pengalaman pahit didamprat rekan anda, apa yang anda dapat? Mungkin rasa hormat, mungkin "ruang" lebih untuk diri anda. SELAMAT. Anda berkembang. Dengan berani step out dari zona nyaman anda, anda mendapat sesuatu, anda mengambangkan pribadi anda sekaligus menunjukkan batasan-batasan anda. Melalui ilustrasi tadi, apakah anda pasif atau aktif? Jelas anda bertindak aktif untuk menyelesaikan clash dengan rekan anda tadi kan. Nah, dalam buku "Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat", kita diajak untuk menjadi lebih aktif untuk menangani problematika hidup kita sendiri, karena bagaimanpun menakutkannya, keputusan ada di tangan kita masing-masing.

        Sebagai penutup dari tulisan saya hari ini, ijinkan saya untuk mengutip kata-kata dari buku "Siapa diri Anda yang sebenarnya ditentukan oleh apa yang ingin Anda perjuangkan" dan "perjuangan kita menentukan kesuksesan kita" (Mark Manson, 2018:46). Kebahagiaan datang dari kesuksesan, kesuksesan adalah buah dari perjuangan, dan perjuangan datang atas dasar permasalahan. Jadi, permasalahan sebenarnya adalah bagian terbawah, dasar, dari kebahagiaan.

Comments

  1. Keren banget kalimat di paragraf terakhir.... Permasalahan tak akan lepas dari perjalanan kesuksesan

    ReplyDelete
  2. Kebahagiaan berasal dari memecahkan masalah, no pain no gain.
    Bagus bukunya, terutama bagian "Dan Kemudian Anda Mati" membuat hidup sangat hidup😊

    ReplyDelete
  3. Tetap semangat menghadapi dan menyelesaikan masalah kak,

    ReplyDelete
  4. Mencoba sukses versi kita sendiri ya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Temu Kangen

Ganti Fokus Yuk

Mudik