Membuat Kompos, Membuat Cerita


19 November 2022 

    Pagi yang tidak terlalu panas menjadi berkah tersendiri hari itu. Projek Penguatan Pelajar Pancasila yang kedua, bertema lingkungan terlaksana. Anak-anak dengan antusiasnya pergi ke dekat kandang kambing untuk memulai aktifitas pagi itu. Membuat kompos adalah agendanya. Dengan berbekal sampah organik bekas makanan, sampah dedaunan, dan kotoran kambing, siswa SPSS belajar membuat pupuk untuk pertama kalinya. 

    Berbagai ekspresi anak-anak tampak pada hari itu, ada yang ber-raut wajah jijik, ada yang menyiratkan antusiasme, ada yang bermimik wajah sebal. Pengalaman baru, jelas, apalagi buat mereka yang "anak kota."  Pengalaman mencangkul tanah untuk membuat lubang komposting dan mengeruk kotoran kambing yang bagi sebagian besar murid berbau mengerikan, mewarnai hari mereka. Saya, seperti anak-anak, juga awam soal membuat pupuk, maklum lah, dulu adanya praktek di laboratorium SMP, bukan seperti ini.

    Sebagai orang awam, saya belajar bagaimana membuat kompos, malah saya baru tahu kalau harus disiram cairan tertentu terlebih dahulu, saya kira prosesnya alami saja. Seru, capek, tapi sesuatu yang baru. Sebagai guru, saya berperan mengontrol anak-anak. Di foto kedua ada saya tuh, kalau tidak salah, sedang mengawasi satu dua anak yang main lempar-lemparan tanah. Anak-anak memang bandel kalau dalam kelompok seperti ini dan suasana bisa jadi tidak terkontrol. Saya memaksakan suara saya yang beberapa hari ini serak karena batuk, untuk "marah-marah" ke mereka yang masih main-main. Tapi di balik banyaknya kekurangan hari itu, acara berjalan dengan baik dan terkondisi. Anak-anak pun sepertinya mendapat pengalaman baru. Mungkin itulah cerita minggu ini, akhir minggu yang ditutup dengan menjadi Harvest Moon hehe.

Comments

  1. Harvest moon dalam arti bulan purnama atau permainan kah😅

    ReplyDelete
  2. Berani kotor itu baik hahaha, seperti taglinenya siapa ya

    ReplyDelete
  3. Kegiatan di luar membuat anak lebih aktif,, jd beberapa pasti main2.. tp pada akhirnya mereka belajar komposting, mereka belajar nyangkul juga hehe.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Temu Kangen

Ganti Fokus Yuk

Mudik