Ayo Berubah

 


    Akhir-akhir ini, cara mengajar saya berubah... dari yang awalnya tidak pernah melibatkan siswa untuk maju ke depan, sekarang menjadi rajin meminta mereka maju presentasi ke depan. Awalnya sulit untuk mereka maju ke depan, malu-malu dan takut nanti salah dalam presentasinya, itu dari sisi siswa; dari sisi guru juga sebenarnya ada kesulitan tersendiri. Siswa yang maju dengan malu-malu bersuara kecil, dan suara yang kecil itu membuat teman-teman sekitarnya tidak fokus dan memilih untuk bercanda dan mengobrol sendiri. Lalu kelas pun seakan menjadi pasar mini. Ribut di mana-mana.

     Lalu, apa yang bisa dilakukan? Saya disiplinkan mereka. Saya ajak mereka berpikir, jikalau mereka di depan, maukah mereka disepelekan seperti yang mereka lakukan ke temannya? Sontak semua menjawab tidak mau... Egois, saya bilang. Mereka terdiam. Mereka memang masih kecil, terutama dalam kasus ini, siswa kelas 7 yang masih kekanak-kanakan. Tapi mereka harus diajak berpikir, diajak berempati, karena belajar bukan hanya materi saja, ada akhlak di sana, ada peraturan di sana, ada rasa di sana. Sebelum membubarkan mereka, saya tekankan sekali lagi, bahwa sekolah bukan melulu soal nilai, tapi juga sikap.

    Jadi guru itu sulit. Selain beban materi, ada juga beban akhlak yang mesti disampaikan ke siswa. Guru harus bisa merubah anak-anaknya yang sulit diatur menjadi anak-anak yang bisa baik. Tantangan... tapi harus bisa. Menjadi guru itu bukan perkara mudah... tapi harus bisa

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Temu Kangen

Ganti Fokus Yuk

Listen to Your Heart