Ada Apa Dengan Sepakbola

Wujud Empati Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Suporter di Sragen Nyalakan Lilin  | Radar Soloradarsolo.jawapos.com

 Rest in Peace...

Teruntuk semua korban kerusuhan Kanjuruhan...


Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan...

Teruntuk semua keluarga korban kerusuhan Kanjuruhan...


    Bulan Oktober dibuka dengan tragedi... ratusan korban berjatuhan... ratusan nyawa melayang sia-sia... ada apa dengan sepakbola nasional? Kenapa hal ini dapat terjadi? Ricuh di lapangan bola bukan sesuatu hal yang baru. Saya pribadi tidak begitu mengikuti perkembangan dunia bola, jujur saja. Tapi berita kerusuhan Kanjuruhan ini menyisakan tanda tanya di benak saya. 

"Apa iya, sepakbola se-brutal itu?" 

"Apakah sepakbola lebih berharga dari nyawa manusia?"

  Arema 2 - 3 Persebaya

    Arema dipencundangi... perbedaan tipis sekali, satu gol pembeda dan rekor Arema hancur total... mungkin hal itulah yang memicu kemarahan dan kekecewaan para pendukungnya. Saya tidak secara langsung mengikuti pertandingan tersebut, tapi melihat dari berita bahwa kekalahan itu memecahkan rekor tak terkalahkan mereka, wajar saja kalau semburat emosi itu keluar menjadi peristiwa anarkis nan tragis.

    Pikiran jelek saya mengerucut kepada para supporter Arema, karena image supporter bola, dibenak saya sudah negatif, dalam arti banyak merusuh, saat tim mereka kalah. Supporter Arema mungkin menelan pil pahit, kekalahan setelah 23 tahun tak terkalahkan di kandang sendiri melawan Persebaya dan hal itulah yang memicu semua tindakan anarkis mereka yang berujung peristiwa tragis ini... Itu pikiran awal saya...

    Terkulik dengan banyaknya pro dan kontra terkait kejadian itu, saya mencari-cari berita-berita lain yang terkait. Mulai dari sudut pandang kepolisian yang mengatakan bahwa mereka telah menghimbau agar pertandingan dipindahkan ke sore hari namun usul itu ditolak oleh penyelenggara, dengan berbagai alasan ,dan mengakibatkan situasi menjadi rawan, apalagi jarak stadion Kanjuruhan cukup jauh dari pusat kota,sehingga bantuan yang menyebabkan bantuan datang terlambat dan kejadian nahas itu tidak terhindarkan. Pihak berwajib telah memberi masukan yang tepat, namun tidak digubris. Tindakan mereka benar... Tapi... apakah demikian adanya?

    Sementara dari sudut pandang supporter, yang menyebabkan kericuhan adalah arogansi petugas pengamanan yang menyerang para penonton yang melompat pagar, yang notabene hanya ingin menyalami dan mengungkapkan kesedihan mereka. Hanya memberi empati, tidak lebih dan tidak kurang. Namun, karena petugas yang arogan dan agresif, tumpahlah amarah para penonton. Kericuhan terjadi, pertikaian staff pengamanan melawan supporter, sesuatu yang seharusnya bisa dihindari, terjadi juga. Massa yang ricuh membuat petugas menggunakan gas air mata untuk menghalau mereka. Namun sayangnya, petugas memukul rata semuanya... supporter adalah biang rusuh... dengan gas air mata, polisi menyerang tribun penonton, padahal mereka yang ricuh adalah mereka yang turun ke lapangan... Panik... supporter yang masih di tribun, supporter yang tertib, berlarian. Mereka berdesak-desakan untuk keluar menyelamatkan diri dari gas air mata petugas yang berwenang. Alhasil, banyak dari supporter tertib ini terhimpit dan terinjak-injak. Korban jiwapun berjatuhan...

    Tragedi sudah terjadi, memilukan hati, tapi mau apa? Sesal tidak berarti. Kabar kerusuhan Kanjuruhan juga sudah terdengar pihak mancanegara, sungguh disayangkan apalagi kalau benar pihak FIFA akan memberi sanksi kepada persepakbolaan Indonesia... terlepas dari akan adanya sanksi dari FIFA atau tidak, korban yang berjatuhan adalah wujud kegagalan kita, Indonesia untuk menciptakan iklim olahraga yang kondusif dan ramah.

Lalu, apa yang bisa diperbaiki?

       Dari kacamata saya sendiri, orang awam, pertama, kesiapan penyelenggara dan infrastruktur yang ada perlu ditingkatkan apalagi dari kabar yang beredar, stadion Kanjuruhan seharusnya sudah overcapacity saat pertandingan berlangsung, jadi sangat berbahaya dan sangat salah bila pihak penyelenggara memaksakan pertandingan kala itu tetap berlangsung dihadiri ribuan penonton overload

        Yang kedua, petugas keamanan seharusnya membuat aman... bukan malah memicu perselisihan. Dari pihak keamanan seharusnya bisa lebih bijak dalam menangani situasi, apalagi saat melemparkan gas air mata ke arah penonton yang jals-jelas tidak ikut merusuh adalah tindakan bodoh menurut saya. Sungguh sebuah ironi, mereka yang seharusnya mengamankan malah menjadi biang timbulnya korban.

Comments

  1. Overload dan tindakan yg tidak sesuai prosedur lainnya.

    Masih banyak lagi hal hal yg bisa kita ambil pelajaran untuk tragedi ini,

    Intinya semua yaitu melakukan segala sesuatu sesuai prosedur dan aturan yg ada. Dan senantiasa berlapang dada dengan berhasil dan gagal. Karena semua itu akan menjadi pembelajarn

    ReplyDelete
  2. Segala sesuatu yang berlebihan alias overload itu tidak baik, sekali pun itu dalam hal kebaikan, so yang sedang-sedang saja😄

    ReplyDelete
  3. Tidak hanya mikir untung rugi saja, panitia juga harus memperhatikan keselamatan penonton

    ReplyDelete
  4. banyak yang berpendapat, banyak pula yang menyalahkan.

    ReplyDelete
  5. Penyelenggaraan event sepakbola terburuk sepanjang sejarah

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Temu Kangen

Ganti Fokus Yuk

Listen to Your Heart