Hidup bagai lorong, di ujung pasti ada jalan keluar

 "Hidup bagai lorong, di ujung pasti ada jalan keluar"

    Mengingat hidup ini... aku sering berkata dengan takjub, betapa direncanakannya cerita hidup ini. Sering hidup dipenuhi kejutan, kemalangan dan kemujuran. Semua seakan sudah terencana. Saat aku terpuruk, entah kenapa ada saja kemujuran, tapi semua juga tidak bisa berjalan semulus itu... ada perpisahan, ada perubahan, ada kejutan, betapa hidup ini tidak tertebak

    Hidup bagai lorong gelap. Bolehlah kita punya senter untuk menerangi kita, tapi selama apa? Akhirnya kita toh akan melihat kegelapan itu, ketakutan itu, kemalangan itu. Senter kita mungkin akan mati suatu saat nanti dan kita akan berada dalam kegelapan. Cepat atau lambat, kita akan menyadari kebobrokan dunia, kebobrokan sistem, kebobrokan orang-orang sekitar, tapi... kita harus apa?

    Berhenti di sana dan meratapi ketiadaan "senter" kita adalah tindakan bodoh... mungkin perlu untuk melegakan hati, tapi, apa perlu setiap hari?  Memang sulit untuk menerka kapan musibah datang, nyaris tidak mungkin menebak masa depan. Disitlah menarik dan menakutkannya hidup. Jalan satu-satunya ya maju... mundur dan kita akan masuk kembali ke lorong gelap itu. Hanya dengan maju, kita bisa melihat cahaya, melihat jalan keluar, yang, meskipun, kecil, bisa membawa paling tidak angin segar bagi kita.  Tetaplah berjalan meski gelap, tetaplah melangkah meski ketakutan, karena diakhir nanti, akan ada cahaya di ujung sana.

Comments

Popular posts from this blog

Temu Kangen

Ganti Fokus Yuk

Mudik